Setelah terkumpul empat peserta (Dhiva, Kaysan, Nia, dan Rifqi), alhamdulillah Klab Main di Jatinegara Baru akhirnya bisa mulai berkegiatan tanggal 17 Juli 2007.
Setelah trial di minggu pertama, Nayla pun memutuskan gabung untuk triwulan pertama ini. Nayla ini satu-satunya non-penduduk Jatinegara Baru.
Apa sih Klab Main? Klab Main ini sebenarnya nggak jauh beda dengan kelompok bermain bagi anak usia prasekolah (sekitar 2,5 – 3,5 thn pada bulan Juli 2007). Hanya Klab Main ini dikelola dengan prinsip koperasi dan nirlaba serta dikembangkan dengan mengoptimalkan penggunaan sumberdaya yang dimiliki komunitas.
Siapa komunitas Klab Main? Komunitas Klab Main terdiri dari peserta Klab Main, orangtua peserta Klab Main dan fasilitator Klab Main.
Sumber daya apa saja yang dari komunitas?
- Tempatnya adalah menetap di salah satu kediaman anggota. Tapi sekali waktu untuk variasi ada juga pindahnya ke kediaman anggota yang lainnya.
- Lemari, meja, dan lain-lain dari apa yang sudah ada di rumah atau tanya-tanya dari kenalan yang punya barang yang sudah tak terpakai
- Buku-buku dan mainan anggota komunitas didata dan dipinjam pada saat diperlukan
- Fasilitator dari warga komplek perumahan juga, yang memang punya latar belakang guru TK
- Asisten fasilitator pun dari orangtua peserta Klab Main sesuai jadwal. Dengan lima peserta, maka kurang lebih tiap orangtua kebagian giliran dua kali sebulan. Hari lain bebas dong…
Trus gimana bentuk kegiatannya? Kegiatan dilakukan dua kali seminggu, tiap hari selasa dan kamis, pk. 8:30 – 11:45 WIB, dibimbing seorang fasilitator. Kegiatan rutin hariannya sebagai berikut:
8:30
|
-
|
9:00
|
Kedatangan,
menggambar ekspresif, bermain bebas (di luar ruangan)
|
9:00
|
-
|
9:15
|
Pembukaan
(di luar ruangan)
|
9:15
|
-
|
9:45
|
Makanan
ringan
|
9:45
|
-
|
10:15
|
Bermain
terstruktur
|
10:15
|
-
|
10:30
|
Transisi
|
10:30
|
-
|
11:00
|
Bermain
terencana
|
11:00
|
-
|
11:30
|
Makan
siang
|
11:30
|
-
|
11:45
|
Penutupan
|
Apa kelebihan ikut Klab Main?
- Anak mendapatkan lingkungan yang kondusif untuk melatih kemandiriannya, mengembangkan kemampuan bersosialisasi serta membangkitkan keinginan untuk mengeksplorasi diri dan lingkungan sekitarnya.
- Orangtua bisa mengamati secara langsung perkembangan anak di Klab Main pada saat bertugas sebagai asisten fasilitator.
- Inventasi awal minimal, nggak ada uang gedung dan sejenisnya. Kita di awal patungan sebesar Rp. 100.000,- untuk beli kursi plastik dan perlengkapan aktivitas tahunan tidak habis pakai lainnya.
- Orangtua mendapatkan kejelasan atas penggunaan dana yang dikontribusikan. Salah satu orangtua jadi koordinator keuangan dan mencatat seluruh pemasukan dan pengeluaran untuk dilaporkan kepada anggota komunitas secara periodik.
- Tempat kegiatan dapat dicapai dengan jalan kaki oleh anak-anak (kecuali Nayla yang naik metromini), non-motorized mode kalau kata orang lingkungan. Sejauh ini karena deketnya, ada anak yang sampai hobi datang tiap hari bahkan sehari dua kali.